Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas asesor dalam Penilaian Sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) pada Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur (PSPPI). Acara ini diadakan pada Jumat, 13 September 2024, Pukul 08.00- 16.00 WIB dan di hadiri oleh 38 Peserta. Acara berlangsung di Ruang Sidang Senat Lantai 3 Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Dekanat Fakultas Teknik UNDIP. Workshop dihadiri oleh para dosen Fakultas Teknik dan Sekolah Vokasi Undip

Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), ini merupakan hal yang baru bagi Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur, di level Universitas juga belum ada kebijakan  khusus, termasuk apliaksi SIERRA sehingga harapanya RPL ini dalam waktu dekat masuk dalam system SIERRA, “ucap Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Ir. Nita Aryanti, S.T., M.T., Ph.D., IPM dalam sambutnya”

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi yang di sampaikan oleh Dr. Ir. Agus Suprihanto, S.T, M.T., IPM. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai prinsip dan praktik RPL, yang penting dalam proses penilaian pendidikan profesi.

menjelaskan bahwa RPL memungkinkan para peserta didik untuk mendapatkan pengakuan atas kompetensi yang telah mereka peroleh sebelumnya, sehingga dapat lebih mempermudah mereka dalam menyelesaikan program studi. Melalui workshop ini, kami berharap asesor dapat lebih memahami dan menerapkan metode RPL secara efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan ucap “Prof. Dr. Ir. Widayat, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng.”

Dengan di adakan workshop ini, Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur, Fakultas Teknik Undip berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan kompetensi asesor dalam menjalankan sistem RPL, demi menghasilkan lulusan insinyur yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan industry ucap Ir. Sumardi, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif yang memfasilitasi pertukaran ide dan pengalaman antar peserta. Peserta juga dibekali dengan toolkits dan materi yang dapat membantu mereka dalam melaksanakan tugas asesor di lapangan.